BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK
A. Pengertian bimbingan kelompok
Beberapa pengertian tentang bimbingan kelompok menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Prayitno
(1995: 178) mengemukakan bahwa Bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan
yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika
kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling
berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran,
dan lain-lain sebagainya; apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat
untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya.
2. Sementara
Romlah (2001: 3) mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan
salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat
mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat,
minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi
kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencagah timbulnya masalah
pada siswa dan mengembangkan potensi siswa.
3. Sedangkan
menurut (Sukardi, 2003: 48) Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan
untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan
dari nara sumber (terutama guru pembimbing) yang bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar,
anggota keluarga dan masyarakat.
4. Wibowo
(2005: 17) menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan
kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan
mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau
untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan
bersama.
Dari
beberapa pengertian bimbingan kelompok di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan kelompok yang dilakukan
oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya
interaksi saling mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran,
dan sebagainya, dimana pemimpin kelompok menyediakan informasi-informasi
yang bermanfaat agar dapat membantu individu mencapai perkembangan yang
optimal.
B. Tujuan bimbingan kelompok
Ada beberapa tujuan bimbingan kelompok yang dikemukakan oleh beberapa ahli, adalah sebagai berikut:
Menurut
amti (1992: 108) bahwa tujuan bimbingan kelompok terdiri dari tujuan
umum dan tujuan khusus. Secara umum bimbingan kelompok betujuan untuk
membantu para siswa yang mengalami masalah melalui prosedur kelompok.
Selain itu juga menembangkan pribadi masing-masing anggota kelompok
melalui berbagai suasana yang muncul dalam kegiatan itu, baik suasana
yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Secara khusus bimbingan
kelompok bertujuan untuk:
1. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-temannya.
2. Melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok
3. Melatih
siswa untuk dapat membina keakraban bersama temanteman dalam kelompok
khususnya dan teman di luar kelompok pada umumnya.
4. Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok.
5. Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan oran lain.
6. Melatih siswa memperoleh keterampilan sosial
7. Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungannya dengan orang lain.
Tujuan bimbingan kelompok seperti yang dikemukakan oleh (Prayitno, 1995: 178) adalah:
1. Mampu berbicara di depan orang banyak
2. Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan dan lain sebagainya kepada orang banyak
3. Belajar menghargai pendapat orang lain,
4. Bertanggung jawab atas pendapat yang dikemukakannya.
5. Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi (gejolak kejiwaan yang bersifat negatif).
6. Dapat bertenggang rasa
7. Menjadi akrab satu sama lainnya,
8. Membahas masalah atau topik-topik umum yang dirasakan atau menjadi kepentingan bersama
Layanan
bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara
bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber (terutama guru
pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai
individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
(Sukardi, 2003: 48).
Layanan
bimbingan kelompok merupakan media pengembangan diri untuk dapat
berlatih berbicara, menanggapi, memberi menerima pendapat orang lain,
membina sikap dan perilaku yang normatif serta aspek-aspek positif
lainnya yang pada gilirannya individu dapat mengembangkan potensi diri
serta dapat meningkatkan perilaku komunikasi antarpribadi yang dimiliki.
C. Fungsi bimbingan kelompok
Fungsi dari layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan memberikan tanggapan tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar.
2. Mempunyai pemahaman yang efektif, objektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal tentang apa yang mereka bicarakan.
3. Menimbulkan
sikap yang positif terhadap keadaan sendiri dan lingkungan mereka yang
berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.
4. Menyusun
progran-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap sesuatu
hal yang buruk dan memberikan dukungan terhadap sesuatu hal yang baik.
5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimana apa yang mereka programkan semula.
D. Asas bimbingan kelompok
Asas-asas yang ada dalam layanan bimbingan kelompok diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Asas kerahasiaan
Para
anggota harus menyimpan dan merahasiakan informasi apa yang dibahas
dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak layak diketahui orang lain
2. Asas keterbukaan
Para
anggota bebas dan terbuka mengemukakan pendapat,ide, saran, tentang apa
saja yang yang dirasakan dan dipikirkannyatanpa adanya rasa malu dan
ragu-ragu.
3. Asas kesukarelaan
Semua anggota dapat menampilkan diri secara spontan tanpamalu atau dipaksa oleh teman lain atu pemimpin kelompok
4. Asas kenormatifan
Semua yang dibicarakan dalam kelompok tidak bolehbertentangan dengan norma-norma dan kebiasaan yang berlaku.
E. Komponen-komponen bimbingan kelompok
Komponen-komponen yang ada dalam layanan bimbingan kelompok diantaranya terdapat pemimpin kelompok dan anggota kelompok.
1. Pemimpin kelompok
Pemimpin
kelompok memiliki peran penting dalam rangka membawa para anggotanya
menuju suasana yang mendukung tercapainya tujuan bimbingan kelompok.
Sebagaimana yang dikemukakan Prayitno (1995: 35-36) bahwa peranan
pemimpin kelompok ialah:
a. Pemimpin
kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur tangan
langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur tang ini meliputi, baik
hal-hal yang bersifat isi dari yang dibicarakanmaupun yang mengenai
proses kegiatan itu sendiri
b. Pemimpin
kelompok memusatkan perhatian pada suasana yang berkembang dalam
kelompok itu, baik perasaan anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan
kelompok. Pemimpin kelompok dapat menanyakan suasanan perasaan yang
dialami itu.
c. Jika
kelompok itu tampaknya kurang menjurus kearah yang dimaksudkan maka
pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan itu.
d. Pemimpin
kelompok juga perlu memberikan tanggapan (umpan balik) tentang berbagai
hal yang terjadidalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses
kegiatan kelompok.
e. Lebih
jauh lagi, pemimpin kelompok juga diharapkan mampu mengatur “lalu
lintas” kegiatan kelompok, pemegang aturan permainan (menjadi wasit),
pendamai dan pendorong kerja sama serta suasana kebersamaan. Disamping
itu pemimpin kelompok, diharapkan bertindak sebagai penjaga agar apapun
yang terjadi di dalam kelompok itu tidak merusak ataupun menyakiti satu
orang atau lebih anggota kelompok sehingga ia / mereka itu menderita
karenanya.
f. Sifat
kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan
kejadian-kejadian yang timbul di dalamnya, juga menjadi tanggung jawab
pemimpin kelompok.
2. Anggota kelompok
Kegiatan
layanan bimbingan kelompok sebagian besar juga didasarkan atas peranan
para anggotanya. Peranan kelompok tidak akan terwujud tanpa
keikutsertaan secara aktif para anggota kelompok tersebut. Karena dapat
dikatakan bahwa anggota kelompok merupakan badan dan jiwa kelompok
tersebut. Agar dinamika kelompok selalu berkembang, maka peranan yang
dimainkan para anggota kelompok adalah:
a. Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antaranggota kelompok.
b. Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok.
c. Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama.
d. Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik.
e. Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.
f. Mampu berkomunikasi secara terbuka.
g. Berusaha membantu anggota lain.
h. Memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan peranannya.
i. Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo, Mungin Edi. 2005. “Konseling Kelompok Perkembangan”. Semarang: UNNES Press.
Winkel, W.S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia
Prayitno. 1995. “Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil)” Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prayitno dan Amti, Erman. 1994. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
Zayiroh.
2007. Keefektifan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan
Perilaku Komunikasi Antar Pribadi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Ungaran
Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar